Kafir

29/05/2009 11:10

Dalam al-Quran Allah menyatakan, bahwa seorang mukmin itu tegas terhadap kekafiran dan penyayang terhadap sesama manusia, dalam konteks ini kita melihat apa maksud tegas terhadap kekafiran, dan apa itu kafir?  Karena merujuk firman tersebut, kita dituntut untuk memahami lebih dalam kata ‘kafir’ dimaksud. Sehingga tidak terjerumus akan  kesalahandari  pemahaman tentang islam dan makna kafir itu. Sebagian masyarakat dunia mulai memandang islam bukan lagi agama yang rahmatan lil alamin, namun mereka lebih memberi lebel  islam sebagai agama yang selalu menimbulkan kerusuhan dimuka bumi ini.  Sangat disayangkan jika kebanyakan dari kita sering terjebak dalam pemahaman sesaat tentang islam yang berujung kepada kesesatan.

secara bahasa, kafir itu berasal dari kata kafaro, yang berarti pisah atau jauh. Namun untuk memberikan perbedaan yang tegas antara orang yang sudah bertauhid di zaman rasul dahulu, maka orang-orang di luar penganut agama tauhid disebut dengan kafir, dalam artian mereka masih jauh langkahnya untuk mengenal tauhid yang diajarkan oleh rasul. Bagi mereka yang sudah mengenal tauhid, maka  akan jauh dari sifat amarah, mengikuti hawa nafsu dan jauh dari apa yang disebut dengan akhlak tercela, mereka dekat dengan  akhlakul karimah. maka di sini nampak jelas jika rasul memberikan sebutan terhadap sesuatu dengan pasti disertai kehalusan akhlak. Sehingga yang disebut tak pernah merasakan bahwa sebutan itu pantas untuknya. Satu hal yang tidak pernah terpikir oleh kita yang sudah hidup di era globalisasi yang melanda dunia ini adalah pikiran dan wawasan  yang masih bkolot dan tidak memiliki sandaran yang kokoh. Iislam itu bersandarkan kepada Tauhid   disertai perbuatan yang menunjukkan kesholehan.

Dalam ilmu fiqih dijabarkan bahwa orang kafir itu adalah orang-orang di luar islam yang terbagi dalam beberapa tingkatan. tetapi walau demikian, islam masih menunjukkan rasa kasih sayang dan tidak pernah berbuat aniaya, baik terhadap muslim atau non muslim, sekalipun itu musuh paling dibenci oleh orang muslim. Islam memiliki batasan yang  jelas, dan tiada pengingkaran terhadapnya. jika makna kafir itu kita batasi dengan pemahaman kita secara fiqih saja niscaya akan menemukan sebuah titik dimana tidaklah cukup kita batasi masalah kekafiran secara tekstualnya saja, melainkan juga secara kontekstual. Apabila tidak demikain akan menjadi agama yang ditakuti orang untuk memeluknya. Islam adalah agama  universal yang mengatur dan mengarahkan kehidupan manusia menuju paripurna dunia dan akhirat.*

perangkat yang Alloh berikan kepada kita tidak pernah kita gunakan secara faktual dan kita masih terhalang oleh apa yang dibilang nenek moyang kita. bukankah hal ini telah disindir oleh Alloh agar kita selalu berfikir tentang ciptaan Alloh dan segala sesuatu didalamnya. namun tentang kekafiran itu kita masih buta kita hanya berfikir secara tekstual. sehingga keimanan kita hanya sampai pada titik dasar belum sampai kepada titik dimana kita harusnya sanggup untuk mencapai peningkatan keimanan yang selalu dicontohkan oleh rasul dan para sahabat yang setia mengikuti beliau. marilah kita sibak apa sebenarnya kekafiran yang harus kita hindari ketimbang berperang ataupun memusuhi orang orang diluar islam dengan alasan jihad. sebagaimana sabda nabi bahwa jihad terbesar itu adalah berperang melawan hawa nafsu kita sendiri. dari hadits tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa kekafiran dalam kita jauh lebih berbahaya dari kekafiran yang dilakukan oleh orang orang diluar islam. kekafiran dalam diri kita berbentuk hawa nafsu berwujud amarah,dengki,iri hati,sombong,ujub,merasa paling benar,dll.hanya saja kita sering terjebak oleh sesuatu dimana kita tak pernah sadar bahwa sesuatu tersebut telah menjerumuskan kita kepada bentuk kekafiran,kemunafikan dan kemaksiatan.kebiasaan yang dibawa oleh nenek moyang kita yang sekedar ngikut tanpa tahu alasan apa yang mendasari setiap apa yang diperbuatannya. terus diturunkan kepada kita tanpa filter dan tanpa penalaran logika kita. dan selama itu pula banyak orang islam yang terjerembab dalam jurang kemusyrikan dan berada dalam kesesatan yang tak pernah mereka sadari.

Kafir saat itu adalah orang yang memusuhi secara terang terangan memusuhi agama tauhid yaitu islam dan itu dilakukan untuk membela diri bukan alasan untuk menyebarkan islam atau memperluas kekuasaan rasul, dan rasul tidaklah pernah mengajarkan kepada pengikutnya untuk mengajarkan menyembah kepada al quran dan hadits akan tetapi untuk menyebarkan tauhid kita haruslah berpedoman kepada al quran dan hadits, rasul hanya mengajarkan bagaimana untuk bertauhid kepada manusia dan setelah bertauhid, maka diwajibkan kepada manusia untuk beribadah kepada Alloh sebagai wujud pengabdian kita kepada Alloh. islam tidak pernah mengajarkan untuk berperang melawan atau membunuh orang orang kafir akan tetapi untuk memerangi sifat kekafiran dalam diri manusia yang berupa sifat tercela. jadi jelas bahwa jika kekafiran diri lebih berbahaya ketimbang orang orang kafir diluar islam, karena kita dihancurkan oleh diri kita sendiri.

—————

Back